about
Sebagai band yang tumbuh dalam lingkungan pekat multi-kultur seperti Kuta Bali, secara organik kami berkarya tanpa sekat kemanusiaan. Wacana RUU Permusikan sangat bertentangan dengan core principle yg kami pegang teguh sejak hari pertama; kemerdekaan dan kemanusiaan. Bagi kami, di negara yang belum sepenuhnya merdeka ini, musik adalah media pembebasan. Bebas memuntahkan peluru gagasan untuk perubahan yang lebih baik, tanpa menginjak hak hidup orang lain. Dan lagu "Aku Persepsi" ini kami pilih karena secara lirik, ia bersifat sangat luas, seluas persepsi. Penyeragaman persepsi adalah hal terakhir yang kami inginkan, baik sebagai musisi, maupun manusia. Selama ia bertujuan baik, demi cinta yang lebih besar untuk kemanusiaan, persepsi memang tak butuh diseragamkan. Kami coba memperlakukan pendengar kami secara cerdas, karena perubahan yang lebih baik seringkali ada di tangan anak-anak merdeka. Bukan di tangan mesin dan fasisme. Lawan!
lyrics
Bagaikan api ku terus membara, bagaikan badai ku terus melanda, siang dan malam ia tiada berbeda, aku sang kelana
Jejak sepatu boots ku merajalela, retakkan hati dan hancurkan jiwa, para lelaki dan perempuannya, mereka tak berdaya
Televisi menyala, kabarkan dosa dan bencana yang banggaku ciptakan
Radio pun bergema apakah aku sang penjahat, ataukah hanya pelawan jaman, ataukah aku ?!?
Tiada yang abadi, meski ia tak mati.
Tapi untuk ini, aku berbeda
Aku kan abadi, lekat di prasasti.
Aku bukan aku, aku persepsi.
credits
license
all rights reserved